Monday 12 May 2014

Menuju Gunung (1)

HELL.o

Beberapa hari yang lalu seorang sepupu mengirimkan pesan singkat yang isinya menawarkan hal menarik. Bukan mengajak ikut seminar menjadi kaya atau menawarkan pinjaman uang tanpa bunga kok *ini apa sih kok salah topik banget*, anyway.. Dia menawarkan untuk NAIK GUNUNG!

Tanpa pikir panjang, saya langsung meng-IYA-kan! Selanjutnya dia menjelaskan bahwa kita akan tergabung dalam satu grup yang isinya sekitar 6-7 orang kalau nggak salah. Dan termasuk di dalamnya ada perempuan, jadi saya nggak perlu khawatir akan kesepian nggak ada teman perempuan. Hahaha ya mendengar penjelasan itu saya cukup senang juga, tapi walaupun dia nggak menyampaikan itu, saya (boleh jadi) akan tetap ikut! Ini kan salah satu keinginan terbesar, kapan lagi!!!

Besoknya, langsung memikirkan strategi untuk cuti. Kira-kira mood si boss lagi bagus nggak? Berapa hari sisa annual leave daku? Kyaaa..kyaaa.. Jadi terlalu bersemangat. Tapi apa benar nih, naik gunung se-simple itu?

JENG JENG JENG JENG..
Cuti sudah diterima, tiket sudah dibeli. Lantas, sudah tau apa tentang gunung dan pendakiannya? NOL!
Hahahahaha, ini dia nih saat paling mendebarkan, browsing!

Setelah beberapa kali blog walking, mental agak goyah yaaa.. Kenapa? Karena ternyata banyak hal yang tidak saya pikirkan tapi ternyata kenyataannya berat! OMG

Beberapa hal tersebut adalah :
1. Di gunung ada 3 penyakit mematikan, yaitu : Hipotermia, dehidrasi, dan Mountain sickness
2. Ada kemungkinan ketemu sama binatang buas, misalnya : babi hutan, harimau dan ular!
3. Nggak ada toilet! Jadi kalau mau BAB harus bawa cangkul.. Kita mesti bikin lubang dan tutup lagi.

Hahahahahahahahahahahaha!!!!
Asli deh, sebelumnya nggak pernah kepikiran kesana sebelumnya. Tapi tekad sudah bulat, genderang sudah tertabuh, langkah sudah berderap, dan yang paling penting sih.. cuti sudah diambil! :))

Persiapan lainnya, nggak kalah seru!
Beberapa perlengkapan seperti sleeping bag, matras, kompor kecil dan senter saya memang sudah ada, tapi yang lainnya? Nggak punya sama sekali. Mau minjem juga kayaknya susah. Ya sudahlah ya, beli saja! Untung punya cadangan dana nikah, dipake dulu gak dosa lah ya? *eh

Anyway, pergi ke gunung memang salah satu keinginan terbesar dalam hidup *benerinjilbab* hahaha, dulu jaman SMP masih camping, satu-satunya yang bawa sleeping bag dan carrier cuma saya. Masuk SMA, kebetulan ada grup pecinta alam yang menarik perhatian.. Tapi ternyata keinginan itu nggak sejalan dengan cinta monyet jaman SMA, kata si pacar nggak usah ikut yang begituan deh.. Nanti lecet! hahahhaha kalau ingat itu rasanya lucu juga.. Dan ternyata latihannya nggak main-main.. Salut banget lah sama kawan-kawan SMA dulu!

Sepupu juga mengingatkan, gunung sekarang ramai. Seingat saya sih semenjak dulu ada serial Jejak Petualang itu memang membuat rasa kagum sama alam Indonesia mulai memuncak *apapulabahasague*. Iya, jadi sekarang mungkin kalau naik gunung bisa dianggap ikut-ikutan korban film juga. Hahaha. Saya sih nggak terlalu fokus sama itu, yang penting kita ikuti aturan mainnya dan menjaga kelestarian alamnya.

Jangan meninggalkan apapun selain jejak
Jangan ambil apapun selain gambar/foto
Jangan membunuh apapun kecuali waktu

H-10 nih :)
see you in HEAVEN.





No comments:

Post a Comment