Tuesday 26 November 2013

Hai passion, masih disana?

HELL.o

Saya memang bukanlah tipikal orang yang senang bermimpi, padahal sejak kecil saya sudah dibiarkan untuk memilih apa yang saya kehendaki.. Bukan soal materi ya, tapi lebih ke arah pengekspresian diri. Ibu saya termasuk orang yang memberikan kebebasan berekspresi, berbanding terbalik dengan ayah yang cenderung konservatif dan tidak membiarkan anak perempuannya memiliki kemampuan tertentu.

Beberapa kali saya diterjunkan langsung oleh Ibu untuk menekuni sesuatu. Ibu saya paling ngga tahan kalau melihat anaknya di rumah, ngga ngapa-ngapain. Alhasil setiap kelar liburan sekolah, bertambah pula satu keterampilan saya dalam menjalani kehidupan. hahaha

Semakin banyak hal yang saya dapatkan dari pelajaran baru, saat itu pula pikiran menjadi berkembang ingin menjadi apa saya nantinya. Masih ingat betul dulu saat baru belajar berenang jaman SD, saya langsung kepikiran untuk jadi surfer girl. Saat itu masih jarang menjumpai peselancar perempuan di Indonesia, yah paling enggak, saya kumpulin deh tuh barang-barang a la surfer. Tidak termasuk beli surf board nya sih.. Mahal kakaaaak, saya ndak sanggup..

Liburan jaman SMP ngga kalah seru. Kali ini fokus les nyetir, keinginan jadi surfer belakangan sirna karena pingin jadi pembalap mobil. Hingga akhirnya keinginan jadi pembalap mobil pun kandas saat SMA, kala itu saya yang belum punya SIM nekad mengendarai mobil teman dan BANG! Seorang pengendara motor harus masuk rumah sakit karena saya lengah saat nyetir. Keinginan pun beralih untuk jadi pilot. Namun naas, saya malah masuk jurusan IPS (konon katanya untuk jadi pilot harus masuk di jurusan IPA). Hukss

Akhirnya semakin kesini, saya menjadi tidak punya keinginan buat jadi apapun. APAPUN. Ngambek ceritanya. Hahahaha familiar nggak sama sifat yang kayak gitu? Mungkin anda juga ya? Atau mungkin cuma saya? Ngga sedikit juga yang cita-citanya ambyar karena harus ikut arahan orang tua, yang terkadang jauh dari keinginan kita yang sebenarnya.

Sejak lulus SMA saya benar-benar ngga ingat masih punya cita-cita atau tidak? Saya bersifat demikian ya demi mengurangi rasa kecewa. Tapi apa benar, mimpi itu sudah hilang?

Ternyata tidak juga. Kalau ditarik benang merahnya, ternyata ada yang menyatu. Dalam kasus saya misalnya. Masuk jurusan IPS, ternyata ada salah satu mata pelajaran yang menarik perhatian saya. Ilmu ekonomi! Tapi itu sekedar tertarik.. Belum memberikan banyak kontribusi, NEM saya di pelajaran ekonomi pun masih kalah sama bahasa Inggris. Okelah ngga papa.

Masuk kuliah ngga tau harus pilih apa, seorang teman mau ambil D3 jurusan Pajak. Dengan alasan hanya kuliah 3 tahun dan langsung dapat kerja, saya pun ikut dengannya. Yessss, ternyata diterima di Universitas negeri di Depok.

Nilai-nilai busuk sering muncul di web hasil study. Hal ini cukup membuat saya hampir menyerah dengan keadaan, tapi entah kenapa saya bertahan. Saya suka sama bidang yang kayak gini, saya seneng. Jadi saya tetap menjalaninya dengan hati yang gembira (*layaknya bermain di padang stepa.. jiyeelahhh).

Saat sudah bekerja pun demikian, rasa lelah yang tak berkesudahan kadang bikin kita kesel (dan muak! haha) tapi karena saya senang sama kerjaannya.. yaaa rasanya tetep senang aja gituuu.. (saat ini saya masih bekerja di konsultan IT sebagai staff accounting yang punya ruangan sendiri hahahaha jadinya bisa nulis-nulis di blog deh).

Ternyataaaa, ini yang namanya passion ya. Kata ini tergolong 'baru' untuk saya. Saya baru mencari tahu artinya dan berusaha mengetahui apa yang ada dalam diri saya. Mungkin salah satu passion saya ya si ilmu ekonomi itu, termasuk di dalamnya pajak, perbankan, asuransi, keuangan, dan blah blah blah blah..

Nih salah satu kutipan dari buku Rene Suhardono yang menjadi favorite saya :
Passion is not what you are good at. It's what you enjoy the most.

Walaupun selisih sehari, saya mau ucapkan Selamat Hari Guru!
Selamat bekerja.. Selamat berkarya di dunia nyata :)


See you in HEAVEN.