Thursday 14 February 2013

si gila

HELL.o


Sebenernya ini buat postingan dari 17 desember 2012, tapi baru keinget sekarang.. Hihihi


Hari ini berjalan tidak ada yang spesial, bahkan cenderung melelahkan. Mungkin hampir semua dari kita yang merasakan. Iya hari ini memasuki minggu kedua di bulan Desember, dimana banyak dari kita yang sedang lelah2nya menghadapi kerjaan yang menggunung.. Kebayang deh, acara tutup buku, laporan pajak, ngerjain skripsi, dan sebagainya..


Sayapun demikian, hari ini cenderung lelah sekali.. Kerjaan di kantor yang ngga pernah habis, pengerjaan skripsi yang belum selesai, dosen yang susah diajak ketemuan, hingga tambatan hati yang lagi sibuk ngurusin negara ini.. Kesepian? Sedikit.. Hingga aku bertemu sama dia pada akhirnya.. WOW!


Siapa dia? Saya nggak kenal. Ketika itu saya sedang menunggu bis tumpangan ke arah Senen di halte Perbanas.. Sebelumnya ada bis yang dimaksud lewat, tapi dia nggak berhenti.. Akhirnya saya naik bis di belakangnya, saat itulah saya bertemu sama dia.. Perawakannya tak seperti orang pada umumnya. Saat membantu saya naikpun, rasanya dia senang sekali. Seperti orang yang sangat tulus menjalankan tugasnya. Jadi siapa dia?


Agak berlebihan ketika dia minta ongkos tumpangan sama saya, dia hanya mengeluarkan bahasa isyarat yang saya ngga paham, ternyata kesibukannya sedari tadi itu mengartikan bahwa dia kondektur bis p.20! Saya tersenyum :)


Saya ngga tau dia sakit apa, atau memang hal tersebut bawaan dari lahirnya, yang jelas saya mendapatkan suatu pelajaran..


Si kondektur tak henti2nya berkeliaran di bis yang tidak penuh itu, dia memintakan ongkos kepada semua orang yang baru naik dan dengan semangatnya dia melihat keadaan luar yang ternyata tersendat. Waktu menunjukkan pukul 19.50 WIB, Jl. HR. Rasuna Said masih bertarung dengan orang yang akan melewatinya. Luar biasa! Padat merayap. Si kondektur mengeluarkan setengah badannya di jendela dan berteriak kegirangan karena pak sopir berhasil menyalip sebuah mobil di sebelah kanan.. Entah apa yang bisa membuat dia seperti itu, tak ada beban.. Kemudian dengan keadaan setengah berlari, dia memutuskan untuk berdiri di depan pintu dan tak disangka, dia menoleh dan tersenyum padaku, terlihat gigi ompongnya menyembul dalam senyumnya, aku pingin tertawa, tp aku pilih menunduk. Kalah..


Hal tersebut langsung mengingatkanku akan hidup ini. Sederhana saja, keluhanku lebih banyak daripada rasa syukurku. Mungkin kita semua suka lupa kalau semua ini hanya sementara. Melihat si kondektur ini, aku jadi malu.. Dengan serba kekurangannya, dia tetap kegirangan menjalaninya, sedangkan kita? Kadang ingin lebih dari yang sudah kita dapatkan saat ini, hingga lupa tujuan semula arti perjalanan hidup ini. Nggak ada salahnya memang kita berpikiran untuk berkembang, namun demikian yang tidak bisa dilupakan yaitu tadi bersyukur atas nikmat yang diberikan. Saya paling sering lupa. Makanya kali ini Tuhan memberikan gambar sederhana.


Senang rasanya bisa melihat orang yang menjalani hidupnya dengan positif dan selalu bersemangat, saya iri sekali. Semoga dengan adanya kejadian ini, kita selalu bersemangat menjalani kehidupan yang kadang pahit. Hihihi. Allah itu maha pembolak balik hati, semoga kita selalu diberi yang terbaik :)


See you in HEAVEN.


Published with Blogger-droid v2.0.1